Victory: Kemeriahan Kisah Pemandu Sorak

Cart Items 0

No products in the cart.

Cheerleader (Pemandu Sorak) bukan hanya sekadar tema dan background film Victory, justru aspek proporsional di hampir keseluruhan durasi menjadi kekuatan tersendiri bagi film ini.
Seluruh adegan per adegan dibangun dengan memakai rasa dan begitu hidup, hangat, dan fun berkat beberapa komponen penunjang seperti tarian-tarian yang levelnya semakin kekinian karena koreografi yang epic sehingga memancing perhatian penonton dengan ala-ala generasi milenium karena berlatar di akhir abad ke-19 ( tepatnya di akhir tahun 1999) selain itu terdapat banyak sekali jokes dan komedinya yang apik dan mulus tanpa ada cacat sedikitpun, hal itulah yang mampu menghipnotis penonton bahkan sampai tertawa dengan terbahak-bahak karena kekonyolan hampir seluruh karakter pemainnya.

Segala aspek yang tersaji sangat-sangat brilian dan mumpuni dalam membangun emosi yang meluap-luap. Bahkan adegan per adegan disusun dengan sangat rapi dan ceritanya yang sangat kompleks.
Adegan pembuka yang mampu memancing rasa penasaran penonton dan terbukti mulai dari narasinya yang believable menyatukan unsur dance, komedi, musik, dan drama persahabatan yang cukup kuat dan powering.

Akting pemain sangat natural dan meyakinkan, apalagi semua pemain memiliki jiwa dan nyawa masing-masing, seperti pemeran utama bernama Pil-sun yang cenderung tomboy tapi tidak terlihat dipaksakan. Kemudian ada peran pendukung lain yang jago taekwondo, penjaga kiper sepak bola yang terobsesi sama Pil-sun, guru matematik yang kocak, dan beberapa temannya Semua para pemain memerankan karakter nya masing-masing dengan sangat apik dan ciamik. Mendukung film ini menjadi menarik dan asyik.

Bukan hanya tentang dance dan koreografinya yang menciptakan visual mewah dan cantik, film ini juga menggambarkan betapa kuatnya persahabatan yang diciptakan dalam sebuah kelompok kegiatan dengan frekuensi yang sama-sama mereka miliki.

Film ini berhasil untuk menunjukkan jati dirinya sebagai film yang kocak dan penuh kejutan bagi penonton.

Secara teknis film ini sangat efektif menyuguhkan visual yang keren dan shot-nya yang variatif dan cantik, serta angle kamera yang on-point menampilkan kualitas sinematografi yang jarang digunakan dalam film kebanyakan belakangan ini.

Namun, kelemahan film ini hanya terletak di babak ketiganya yang terlalu tancap gas, masih banyak screentime yang terlewatkan seperti Geng Millenium Girls sebuah nama grup untuk jadi ‘Spirit Power’ atau suporter yang mengharapkan semua pemain khususnya sepak bola yang diadakan si sekolah Geojin (SMA) jadi terdistraksi semangatnya. Secara mendadak mereka mampu melakukan aksi loncat tinggi dalam pertunjukkan cheerleader-nya, tanpa diperlihatkan prosesnya mereka untuk mencapai progres tersebut.

Selain itu, ada satu scene yang terdapat suara salah seorang pemain yangentah kenapaterdengar seperti dubbing. Namun result-nya menjadi cukup mengganggu dan terasa adanya perbedaan kualitas suara yang cukup signifikanseperti memakai earphone yang kurang bagus.

Namun, secara keseluruhan film ini mampu menghipnotis penonton untuk terus menghadap ke layar karena setiap sequence memberikan rasa penasaran akan ada kejutan apa lagi selanjutnya.

Leave a Reply

cropped-cropped-GAC-MEDIA-LOGO.png

Gac-Media.com Media komunitas adalah platform media yang dimiliki, dikelola, dan diproduksi oleh anggota komunitas lokal untuk memenuhi kebutuhan informasi, ekspresi, dan partisipasi mereka.

Cinere Resort Apartemen, Depok Jawa Barat, 16512

© 2025 Gac-Media.com - Platform Media Komunitas.