No products in the cart.
“Hubungan Toxic Relationship yang dibalut dengan Body Horror”
NEON selalu berhasil dalam mempromosikan film-filmnya terutama film-film horornya. Ingat bagaimana Longlegs karya Osgood Perkins yang begitu menghebohkan dunia maya karena materi promosinya yang mencuri banyak perhatian pencinta film? Film karya Michael Shanks ini juga dipromosikan dengan baik sehingga minvies pun tertarik dan penasaran dengan filmnya. Apakah film ini sesuai dengan hype dan gembar-gembor promosi dari NEON?
Millie (Alison Brie) dan Tim (Dave Franco) pindah ke suatu desa dan hubungan mereka yang sudah berjalan bertahun-tahun sedang mengalami stuck dan hilang gairah antar keduanya, bahkan sudah masuk ke ranah hubungan toxic. Ketika mereka berusaha mencari jalan keluar atas permasalahan mereka, muncul kejadian aneh yang menimpa mereka.
Michael Shanks selaku sutradara tau kapan menggunakan elemen body horror-nya, ia tidak berambisi untuk membuat body horror semenjijikan mungkin yang akan membuat penonton merasa terganggu atau bahkan sampai ingin muntah, ia hanya menggunakan body horror secukupnya dan itu efektif terutama dalam penceritaan.
Mungkin bagi sebagian yang berharap elemen body horror-nya yang brutal, menjijikan, akan kecewa menonton film ini. Tapi bagi minvies, elemen body horror-nya justru memperkaya penceritaan. Film ini menitikberatkan pada romansa toxic dan bagaimana Alison Brie dan Dave Franco menghidupkan film ini lewat penggambaran hubungan mereka yang didukung chemistry luar biasa, elemen body horror-nya hadir untuk memperjuangkan statement film ini.
Body horror di sini lebih kepada metafora akan situasi hubungan mereka yang sedang rapuh dan mau berusaha keras untuk memperbaiki hubungan mereka, nyatanya sudah sulit diperbaiki walaupun mereka berdua saling mencintai.
Jika ada yang mengganjal dari film ini, minvies justru merasa elemen kultusnya sangat kurang dikembangkan lebih jauh. Malah konklusi dan revealing-nya yang berkaitan dengan kultus ini bikin filmnya lemah, beruntung, ending-nya yang fucked-up membuat filmnya diakhiri memuaskan.
Review by: Erlangga Nabil
4/5