Review PRETTY CRAZY (2025)

Cart Items 0

No products in the cart.

“Romcom Dengan Formula Klise, Tapi Masih Menyenangkan”

Setelah sukses besar lewat film Exit, 6 tahun berselang, Lee Sang-geun kembali menggaet Lim Yoona sebagai lead actress dalam film terbarunya yang berjudul Pretty Crazy. Meski kali ini tidak ada adegan melompat dari satu gedung ke gedung lainnya, melainkan romcom ringan tapi masih punya selera humor yang setipe.

Gil-su (Ahn Bo-hyun) sedang memasuki di mana ia merasa bosan dengan hidupnya (malas), kamar apartemennya yang berantakan sudah menjadi gambaran yang paling terlihat dari hidupnya terutama semenjak ditinggal keluarganya yang pindah ke Amerika Serikat. Gil-su menjalani hidupnya dengan biasa aja, tampak tanpa semangat hidup, hingga suatu malam ia melihat perempuan cantik yang tingkahnya seperti orang gila, yang nantinya ia menyadari bahwa ia di siang dan malam hari seperti perempuan berbeda.

Perempuan itu adalah Sun-ji (Yoona), ketika siang, ia sebagai perempuan pada umumnya saja. Tetapi ketika malam hari ia terkena kutukan turun menurun yang menyebabkan setiap malam ia dikendalikan oleh iblis. Gil-su diberi tugas oleh ayahnya Sun-ji (Sung Dong-il) untuk merawat Sun-ji ketika malam.

Garis besar penceritaannya sebenarnya klise. Kita tau Gil-su memliki ketertarikan dengan Sun-ji dan mereka berdua ada rasa. Tapi minvies suka bagaimana Lee Sang-geun memodifikasi filmnya menjadi lebih unik lewat filmnya yang alih-alih sekadar menggunakan formula klise, ia berhasil memaksimalkan dengan lebih memfokuskan narasinya pada hubungan Gil-su dan Sun-ji versi malam hari.

Alih-alih cheesy, pendekatan romcom-nya lebih ke absurd, ada beberapa adegan yang menbuat minvies tak bisa menahan gelakan tawa. Minvies juga suka chemistry antara Sun-ji dan Gil-su yang awkward. Yang mana chemistry mereka berdua ini menarik karena terasa perbedaan tingkah laku Gil-su dalam merespon Sun-ji di siang dan malam hari.

Yang menjadi kelemahan film ini adalah bagaimana hubungan antara Sun-ji dan ayahnya kurang dieksplor dan tampak seperti pemanis saja. Padahal pondasi antara hubungan mereka berdua sudah kuat.

Hal yang juga minvies suka dari film ini adalah sebagaimana layaknya film Korea, klimaksnya cukup emosional dan menyayat hati. Walaupun sudah sering dan lazim bahwa film-film Korea suka menyayat hati penonton, tapi kali ini minvies tidak ekspek kalau film ini bisa begitu empathetic.

Pada akhirnya Pretty Crazy berhasil melampaui ekspektasi minvies. Sempat tidak memiliki ekspektasi tinggi karena review-review yang bertebaran di media Korea kurang memuaskan, tetapi film ini justru di atas ekspektasi lewat sajian romcom yang menyenangkan, absurd, dan emosional.

Review by: Erlangga Nabil

3,5/5

Leave a Reply

cropped-cropped-GAC-MEDIA-LOGO.png

Gac-Media.com Media komunitas adalah platform media yang dimiliki, dikelola, dan diproduksi oleh anggota komunitas lokal untuk memenuhi kebutuhan informasi, ekspresi, dan partisipasi mereka.

Cinere Resort Apartemen, Depok Jawa Barat, 16512

© 2025 Gac-Media.com - Platform Media Komunitas.