Review Ghost Train (2024)

Ghost Train menghadirkan premis menarik: Seorang YouTuber sedang mengalami penurunan popularitas, berusaha menghidupkan kanalnya kembali dengan menyelidiki rumor horor di stasiun kereta.

Konsep “campfire stories” modern, cerita hantu lewat konten digital, sebetulnya punya potensi kuat untuk membangun ketegangan dan rasa penasaran. Namun, muncul inkonsistensi dalam alasan kemunculan hantu-hantu dalam berbagai segmen. Hal ini membuat struktur cerita kurang kohesif dan mengurangi daya pikat premis awalnya.

Film ini cukup berhasil menghadirkan momen-momen seram dengan atmosfer mencekam. Meski begitu, ketegangannya cepat meredup karena jalan cerita yang berantakan ke mana-mana sehingga membuatnya terasa episodik dan dangkal.

Ketika dilihat kembali, adegan-adegan tersebut terkadang terasa konyol dan tidak masuk akal. Hal ini memperlemah efek horor dan mengundang reaksi campur antara takut dan geli. Namun sepertinya hal itu tidak akan berpengaruh besar bagi yang menganggap salah satu babak cerita di film ini memang se-creepy dan se-ngeri itu meski pendekatannya yang agak kureng.

Ghost Train terlihat menjanjikan. Sayangnya, inkonsistensi dan alur episodik yang terputus-putus membuat daya tariknya menurun. Walau beberapa momen menakutkan mampu membangkitkan rasa penasaran, film ini secara keseluruhan terasa mengambang, dengan eksekusi yang kurang solid.

Rate: 2/5