Review Film Keeper (2025)

Rate 3,5/5

Dalam dua tahun terakhir, kita sudah disuguhkan karya Osgood Perkins setiap tahun. Mulai dari Longlegs yang jadi hit besar berkat strategi pemasaran yang sangat apik dari studio/distributornya, NEON. Mereka berhasil menjadikan film tersebut sensasi di internet dengan berbagai gimmick, seperti rekaman detak jantung Maika Monroe ketika pertama kali melihat Nic Cage sebagai tokoh villain utamanya, serta berbagai gimmick promosi kreatif lainnya. Lalu ada The Monkey, adaptasi dari cerita pendek karya Stephen King yang mengingatkan kita pada Final Destination dengan rangkaian adegan kematian kreatifnya. Sekarang, Perkins kembali dengan film baru berjudul Keeper, yang memiliki tone lebih tenang dan lambat dibanding dua film sebelumnya, namun tetap mampu menghadirkan ketakutan.

Keeper menceritakan pasangan Liz dan Malcolm yang sedang berlibur ke kabin milik Malcolm di tengah hutan, tempat di mana sepupu Malcolm, Darren, juga tinggal. Di rumah hutan ini, Liz mengalami berbagai kejadian aneh yang membuatnya takut dan tidak nyaman, seolah ada sesuatu yang jahat di area tersebut.

Keeper berhasil membangun rasa takut melalui atmosfer yang gelap serta ketegangan yang cukup solid. Penonton dibuat penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi dan rahasia apa yang tersembunyi di hutan tersebut, serta kisah kelam di baliknya.

Meski memiliki ending yang cukup memuaskan dan jelas, pengungkapan pada bagian klimaks yang telah dibangun sepanjang film justru terasa agak lemah. Sangat berbeda dari dua film Perkins sebelumnya, di mana reveal-nya terasa lebih kuat dan benar-benar earned serta deserved.

Performa para aktornya cukup bagus. Tatiana Maslany kembali menunjukkan kemampuan aktingnya yang luar biasa, seperti yang dapat kita lihat pada serial Orphan Black. Keeper terasa seperti angin segar setelah “kekacauan menyenangkan” yang ada pada She-Hulk. Rossif Sutherland, putra aktor legendaris Donald Sutherland, juga memberikan penampilan yang sangat baik.

Keeper cocok ditonton untuk melengkapi perjalanan menonton seluruh filmografi Osgood Perkins. Sebuah tambahan yang cukup layak, meski tidak sekuat yang diantisipasi. Semoga film berikutnya, The Young People, bisa tampil lebih baik dan layak untuk dinantikan.