
Jakarta, 26 September 2025 – Di tengah derasnya arus disinformasi dan polarisasi publik, generasi muda dituntut untuk tidak hanya aktif di media sosial, tetapi juga membangun personal branding yang autentik dan kredibel. Menjawab tantangan ini, Perhumas Muda Jakarta Raya (PMJR) sukses menyelenggarakan ajang tahunan Reconnect Public Relations (RECON PR 2.0) di Universitas Bakrie, Jakarta.
Dengan tema “Personal Branding dan Peran Humas Muda sebagai Pemimpin Naratif di Era Polarisasi”, acara ini menjadi ruang diskusi strategis antara humas muda, akademisi, praktisi industri, serta mahasiswa.
Wakil Ketua Umum PERHUMAS Indonesia, Rizky Saragih, menegaskan pentingnya kredibilitas dalam dunia kehumasan. Ia menekankan bahwa personal branding yang berempati dan beretika adalah fondasi dalam menghadapi era polarisasi.
“Personal branding yang kuat tidak hanya tentang citra, tetapi juga tentang empati dan integritas. Mari bersama-sama menyuarakan Indonesia Bicara Baik untuk kebaikan bangsa,” ungkapnya.
Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara lintas bidang, di antaranya:
Steve Saerang – Ketua Bidang Pengembangan Keanggotaan & Perhumas Muda Indonesia
Fuad Arrasyid – Communication Director Vero Public Relations
Mirana Hanathasia – Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie
Andri Senopati – Influencer muda
Mereka berbagi wawasan mengenai komunikasi etis, kolaborasi sehat antara brand dan influencer, serta pentingnya konsistensi dalam personal branding.
Ketua Pelaksana RECON PR 2.0, Ibnu Arya Fahrizky, menyebut acara ini bukan hanya forum diskusi, tetapi juga jawaban atas tantangan generasi muda di era digital. “Kami ingin mendorong anak muda berani menjadi pemimpin narasi dengan kolaborasi dan berbagi wawasan,” jelasnya.
Bekerja sama dengan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie, acara ini diharapkan mampu melahirkan generasi humas muda yang profesional, adaptif, dan siap bersaing secara global.
Melalui RECON PR 2.0, PMJR menegaskan komitmennya untuk mencetak humas muda yang tidak hanya piawai membangun citra, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan. Gerakan ini sejalan dengan kampanye nasional #IndonesiaBicaraBaik, yang mendorong ekosistem komunikasi publik sehat, positif, dan inklusif.
Jakarta, 26 September 2025 – Di tengah derasnya arus disinformasi dan polarisasi publik, generasi muda dituntut untuk tidak hanya aktif di media sosial, tetapi juga membangun personal branding yang autentik dan kredibel. Menjawab tantangan ini, Perhumas Muda Jakarta Raya (PMJR) sukses menyelenggarakan ajang tahunan Reconnect Public Relations (RECON PR 2.0) di Universitas Bakrie, Jakarta.
Dengan tema “Personal Branding dan Peran Humas Muda sebagai Pemimpin Naratif di Era Polarisasi”, acara ini menjadi ruang diskusi strategis antara humas muda, akademisi, praktisi industri, serta mahasiswa.
Wakil Ketua Umum PERHUMAS Indonesia, Rizky Saragih, menegaskan pentingnya kredibilitas dalam dunia kehumasan. Ia menekankan bahwa personal branding yang berempati dan beretika adalah fondasi dalam menghadapi era polarisasi.
“Personal branding yang kuat tidak hanya tentang citra, tetapi juga tentang empati dan integritas. Mari bersama-sama menyuarakan Indonesia Bicara Baik untuk kebaikan bangsa,” ungkapnya.
Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara lintas bidang, di antaranya:
Steve Saerang – Ketua Bidang Pengembangan Keanggotaan & Perhumas Muda Indonesia
Fuad Arrasyid – Communication Director Vero Public Relations
Mirana Hanathasia – Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie
Andri Senopati – Influencer muda
Mereka berbagi wawasan mengenai komunikasi etis, kolaborasi sehat antara brand dan influencer, serta pentingnya konsistensi dalam personal branding.
Ketua Pelaksana RECON PR 2.0, Ibnu Arya Fahrizky, menyebut acara ini bukan hanya forum diskusi, tetapi juga jawaban atas tantangan generasi muda di era digital. “Kami ingin mendorong anak muda berani menjadi pemimpin narasi dengan kolaborasi dan berbagi wawasan,” jelasnya.
Bekerja sama dengan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie, acara ini diharapkan mampu melahirkan generasi humas muda yang profesional, adaptif, dan siap bersaing secara global.
Melalui RECON PR 2.0, PMJR menegaskan komitmennya untuk mencetak humas muda yang tidak hanya piawai membangun citra, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan. Gerakan ini sejalan dengan kampanye nasional #IndonesiaBicaraBaik, yang mendorong ekosistem komunikasi publik sehat, positif, dan inklusif.