Dipenuhi dengan fan service dan berbagai referensi budaya pop, film ini menyuguhkan pengalaman menonton yang sangat menghibur. Salah satu hal yang patut diapresiasi adalah bagaimana karakter Agent Stone akhirnya mendapatkan sorotan kecil di dalam cerita, sebuah momen yang telah lama dinantikan oleh banyak penonton. Selain itu, penampilan Jim Carrey sebagai Gerald juga cukup mencuri perhatian, dengan lebih banyak adegan serius dibandingkan perannya sebagai Ivo, meskipun perbedaan tersebut cukup tipis.
Dari segi penulisan naskah dan penyutradaraan, film ini memang terbilang generik, dengan beberapa dialog yang terasa cheesy dan klise, seperti karakter yang tiba-tiba mengucapkan pidato motivasi di tengah adegan aksi yang intens. Beberapa momen interaksi antarkarakter juga terasa agak canggung, terutama pada adegan di mana humor dipaksakan untuk masuk tetapi tidak berhasil mendarat dengan baik, membuat suasananya terasa kurang natural. Namun, hal-hal tersebut dapat dimaklumi mengingat film ini memang lebih berfokus pada visual dan aksi spektakuler yang menjadi daya tarik utamanya… terutama di bagian akhir film yang benar-benar menampilkan penuh keseruan.
Meski demikian, sebenarnya ada banyak pendekatan lain yang bisa dilakukan untuk membuat film ini lebih baik tanpa harus menghasilkan penulisan seperti ini. Bayangkan sebuah film yang tetap cocok untuk anak-anak, tetapi juga memiliki sedikit bobot dalam ceritanya sehingga dapat menarik perhatian audiens yang lebih luas. Pendekatan seperti ini sudah sering dilakukan oleh film animasi atau keluarga yang sukses menarik hati penonton lintas generasi. Sebuah film yang ringan untuk anak-anak tetapi menawarkan kompleksitas tertentu bagi orang dewasa bisa meninggalkan kesan yang jauh lebih kuat dibandingkan sekadar menghadirkan hiburan yang generik. Salah satu contohnya baru-baru ini adalah film The Wild Robot, yang bisa menjadi acuan akan keseimbangan keseruan dan bobot.
Tetapi tetap saja, film ini tahu siapa audiens utamanya, yaitu mereka yang mencari hiburan ringan yang seru dan menyenangkan, termasuk anak-anak yang memanfaatkan liburan mereka dengan menonton di bioskop. Menonton film ini bersama anak-anak, teman, atau keluarga menghadirkan suasana yang hangat dan menyenangkan. Melihat banyak anak kecil yang tampak menikmati film ini, berbicara dengan penuh semangat, dan mungkin sesekali berseru tanpa membuat suasana menjadi gaduh, menambah kesan positif. Tanpa adanya tangisan atau rengekan yang mengganggu, pengalaman menonton terasa lebih nyaman. Film ini pun berpotensi menjadi salah satu kenangan yang berkesan bagi anak-anak yang menontonnya.
Rasa penasaran dan antusiasme untuk menantikan kelanjutan ceritanya dipicu oleh adegan setelah kredit. Dibandingkan dengan film anak yang juga baru-baru ini rilis, Moana 2, film ini terasa jauh lebih menghibur. Walaupun keduanya bisa digolongkan sebagai “cash grab,” Moana 2 sebenarnya sudah cukup sempurna dengan satu film saja, dan sekuelnya terasa kurang memiliki alasan kuat selain untuk keuntungan finansial. Di sisi lain, Sonic memang sejak awal dirancang sebagai sebuah franchise, dengan banyak elemen lore dari gimnya yang masih dapat digali untuk film-film berikutnya. Hal ini membuat rasa antusiasme terhadap petualangan Sonic di masa depan tetap tinggi. Film ini berhasil menjadi penutup tahun 2024 yang hangat dan memuaskan, menghadirkan hiburan yang penuh keseruan sekaligus meninggalkan kesan positif bagi para penontonnya.
Rating: 7/10, 3.5/5