Dead Talents Society: Persaingan Hantu Demi Jadi ‘Si Paling Seram’

Cart Items 0

No products in the cart.

Dead Talents Society adalah sebuah film menarik dengan tema persaingan antar hantu untuk meraih ketenaran dan kekuatan di dunia manusia. Dibalut dengan elemen horor, komedi, dan drama slice of life yang seimbang dan menghibur bagi penonton.

Berkisah tentang seorang hantu ‘rookie’ remaja bernama Cho Hsiao Lei (Gingle Wang) yang berusaha mempertahakan eksistensi dia untuk bertahan di antara dunia hantu dan manusia sebelum dia menghilang. Dimana tidak sembarang hantu bisa berkeliaran di dunia yang sama dengan manusia. Mereka harus memperpanjang kontrak untuk tetap ‘eksis’, dengan cara menjadi urban legend di dunia manusia agar dikenal dan ditakuti.

Hsiao Lei, yang merupakan hantu remaja lugu dan tidak memiliki bakat menyeramkan merasa putus asa untuk bisa mempertahankan keberadaannya. Sampai akhirnya dia menjadi murid didik Catherine (Sandrine Pinna) seorang diva di ‘dunia hantu’ yang ketenarannya mulai meredup dengan banyak munculnya urband legend baru. Hsiao Lei belajar bagaimana cara dan trik untuk menjadi hantu yang layak, dibantu oleh tim dari Catherine. Dalam 28 hari, mereka harus bisa menyulap hantu remaja lugu menjadi hantu yang mengerikan.

Genre horor komedi yang menjadi label dari film ini benar-benar terefleksi pada ceritanya. Adegan-adegan jumpscare sudah disajikan dari awal film ini dimulai, ditambah sentuhan gore ala film horor komedi dengan banyaknya darah dan situasi ekstrem. Namun, karena diiringi dengan jokes dan adegan-adegan lucu nan menghibur, film ini jadi tidak terlihat mencekam lagi.

Cerita film ini juga mengandung ‘bawang’ di saat para hantu mengungkapkan latar belakang kehidupan mereka sebelum kematian yang bisa membuat mata berkaca-kaca. Terdapat pula momen-momen heart-warming yang memberikan pesan mendalam dari film ini. Walaupun masih terdapat plot hole, namun kekurangan tersebut dapat terobati dengan penyampaian cerita yang menarik.

Pengambilan gambar pada film ini juga apik. Set dan angle kamera yang variatif disesuaian dengan mood adegan membuatnya jadi terasa menarik. Namun, kekurangannya ada pada tipisnya perbedaan visualisasi antara ‘dunia hantu’ dan ‘dunia manusia’. Walaupun tetap ada perbedaan antara keduanya dari permainan grading warna, namun itu pun tidak konsisten terjadi di semua scene. Jadi, jika muncul karakter baru, kita kemungkinan akan menebak apakah itu hantu atau manusia.

Penampilan akting para pemain cukup memuaskan. Mereka berhasil memainkan adegan-adegan horor yang ekstrem pada film, didukung dengan sound effect yang hiperbola ala komedi yang membuat ngilu. Emosi dari karakter-karakternya juga tersampaika dengan baik. Di saat adegan lucu pun terlihat natural dan tidak memaksa.

Secara keseluruhan, Dead Talents Society sukses menggabungkan elemen horor, komedi, dan drama dengan cara yang menyegarkan dan menghibur. Film ini menonjolkan keseimbangan antara jumpscare, gore, dan humor yang membuatnya unik. Meskipun terdapat beberapa plot hole dan perbedaan visualisasi dua dunia yang tidak selalu konsisten, kekurangan ini teratasi oleh penyampaian cerita yang menarik dan penuh emosi. Didukung dengan performa akting yang solid dan sentuhan emosional yang menyentuh, film ini layak untuk dinikmati oleh pecinta horor komedi.

Review by: Echa

Leave a Reply

cropped-cropped-GAC-MEDIA-LOGO.png

Gac-Media.com Media komunitas adalah platform media yang dimiliki, dikelola, dan diproduksi oleh anggota komunitas lokal untuk memenuhi kebutuhan informasi, ekspresi, dan partisipasi mereka.

Cinere Resort Apartemen, Depok Jawa Barat, 16512

© 2025 Gac-Media.com - Platform Media Komunitas.